Kamis, 01 Oktober 2009

Wajib Dibaca Semua Guru !

Tanggal 1 Desember 2008 lalu, Presiden SBY menandatangani sebuah Peraturan Pemerintah (PP) tentang Guru. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 ini mengatur semua hal yang berkaitan dengan Guru. Mulai dari tugas guru, kualifikasi akademik, kompetensi yang harus dimiliki, tunjangan fungsional, beban kerja, sertifikasi hingga sanksi.

Terdapat beberapa pasal yang berisi peraturan baru berkenaan sertifikasi bagi guru. Kalau sebelumnya guru yang belum S1 tidak bisa mengikuti sertifikasi walaupun masa kerja puluhan tahun. Demikian pula guru senior yang beralih tugas jadi pengawas satuan pendidikan sebelumnya tidak dapat mengikuti sertifikasi. Selain itu timbul pula pertanyaan bagaimana guru yang telah bergelar S2 apakah dapat memperoleh sertifikasi secara langsung? Semu a polemik di atas terjawab dalam PP baru ini.Beberapa hal yang penting disimak berkaitan dengan sertifikasi guru. Pada PP Nomor 74 Tahun 2008 ini telah memungkinkan guru-guru yang belum S1 untuk mengikuti sertifikasi. Demikian pula bagi pengawas satuan pendidikan dapat mengikuti sertifikasi dengan syarat-syarat tertentu.

Demikian pula bagi guru yang memiliki kualifikasi akademik S2 dapat memperoleh sertifikat pendidik secara langsung. Berikut ini salinan pasal-pasal penting yang berhubungan dengan sertifikasi guru:

Pasal 66

Dalam jangka waktu 5 (lima) tahun sejak berlakunya Peraturan Pemerintah ini, Guru Dalam Jabatan yang belum memenuhi Kualifikasi Akademik S-1 atau D-IV, dapat mengikuti uji kompetensi untuk memperoleh Sertifikat Pendidik apabila sudah:

  1. mencapai usia 50 (lima puluh) tahun dan mempunyai pengalaman kerja 20 (dua puluh) tahun sebagai Guru;

atau

  1. mempunyai golongan IV/a, atau yang memenuhi angka kredit kumulatif setara dengan golongan IV/a.

Pasal 15
Ayat (4) : Guru yang diangkat dalam jabatan pengawas satuan pendidikan tetap diberi tunjangan profesi Guru apabila yang bersangkutan tetap melaksanakan tugas sebagai pendidik yang:
a. berpengalaman sebagai Guru sekurangkurangnya 8 (delapan) tahun atau kepala sekolah sekurang-kurangnya 4 (empat) tahun;
b. memenuhi persyaratan akademik sebagai Guru sesuai dengan peraturan perundang-undangan;
c. memiliki Sertifikat Pendidik; dan
d. melakukan tugas pembimbingan dan pelatihan profesional Guru dan tugas pengawasan.

Pasal 65
b. Guru dalam jabatan diberi Sertifikat Pendidik secara langsung apabila:
1) sudah memiliki kualifikasi akademik magister (S-2) atau doktor (S-3) dari perguruan tinggi terakreditasi dalam bidang kependidikan atau bidang studi yang relevan dengan mata pelajaran atau rumpun mata pelajaran yang diampunya, atau guru kelas dan guru bimbingan dan konseling atau konselor, dengan golongan sekurang-kurangnya IV/b atau yang
memenuhi angka kredit kumulatif setara dengan
golongan IV/b; atau
2) sudah mempunyai golongan serendah-rendahnya IV/c, atau yang memenuhi angka kredit kumulatif setara dengan golongan IV/c.

Selain itu masih banyak hal yang harus diketahui dan dibaca oleh guru dalam PP ini

KALKULATOR DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA

Teknologi merupakan sarana yang penting untuk mengajar dan belajar matematika secara efektif; teknologi memperluas matematika yang dapat diajarkan dan meningkatkan belajar siswa.

Istilah teknologi dalam konteks matematika sekolah merujuk terutama pada semua jenis kalkulator dan kom­puter, termasuk akses ke Internet dan sumber-sumber yang tersedia untuk digunakan dengan menggunakan perangkat tersebut. Pernyataan posisi NCTM (dikutip) dalam kaitannya dengan teknologi cukup jelas: Teknologi merupakan sarana penting untuk belajar dan mengajar matematika. Penting untuk tidak memikirkan teknologi sebagai beban tambahan dari daftar apa-apa yang akan dicapai di dalam ruangan kelas Anda. Sebaliknya teknologi seharusnya menjadi alat alternatif dari sekian banyak alat yang ada untuk membantu anak belajar matematika. Dilihat sebagai bagian utuh dari alat-alat pembelajaran Anda, teknologi dapat memperluas lingkup materi pelajaran yang dapat dipelajari siswa dan dapat memperluas soal yang dapat dikerjakan oleh siswa (Ball & Stacey, 2005; NCTM Position Statement, 2003).

NCTM memberi perhatian terhadap pentingnya tek­nologi dengan menjadikan teknologi sebagai salah satu dari enam prinsip dalam dokumen Prinsip-prinsip dan Standar

Penggunaan kalkulator dan piranti lunak komputer (termasuk aplikasi berbasis Internet atau "applet") di­tekankan pada buku ini, khususnya dapat ditemui pada kegiatan-kegiatan dan program-program tertentu dimana kedua macam teknologi ini cocok untuk digunakan. Tujuan dari bab ini adalah untuk mengungkap teknologi dan pen­gajaran matematika dengan suatu cara yang lebih umum sehingga Anda akan dapat membuat pernyataan-pernyataan ten tang penggunaan teknologi secara benar dalam daftar alat pengajaran Anda.

Kalkulator dalam Pelajar­an Matematika

Pendidik matematika telah lama memahami manfaat kalku­lator dalam belajar matematika. Sejak 1976, NCTM telah mempublikasikan bermacam-macam artikel, buku-buku. dan pernyataan posisi, semuanya menyarankan penggunaan kalkulator secara reguler dalam pengajaran matematika pada semua tingkatan. Pad a pernyataan posisinya tahun 2005 tentang perhitungan dan kalkulator, NCTM menjelaskan pan­dangannya yang telah berlangsung lama bahwa ada tempat yang penting dalam kurikulum untuk pengunaan kalkulator dan pengembangan berbagai jenis keterampilan perhitungan. (www.nctm.org).

Sayangnya penggunaan kalkulator setiap hari di masya­rakat, dan juga dukungan profesional untuk penggunaan kalkulator di sekolah, kurang mendapat sambutan di ruang kelas matematika, terutama pada tingkat sekolah dasar. Hambatan penggunaan kalkulator telah berkurang tapi tidak hilang. Suara miring dari mereka yang tidak setuju dengan gerakan perubahan dalam pengajaran matematika sering memandang penggunaan kalkulator sebagai pembuat bodoh kurikulum. Pandangan mereka sering mempengaruhi orang tua yang menginginkan yang terbaik bagi anak-anaknya. Orang tua harus lebih waspada pada kenyataan bahwa penggunaan kalkulator tidak akan menghalangi anak dalam mempelajari matematika. Selain itu, orang tua harus belajar bahwa pema­kaian kalkulator dan komputer dibutuhkan oleh siswa dalam memecahkan soal. Kalkulator selalu menghitung sesuai dengan input yang masuk. Kalkulator tidak dapat mengganti pemahaman.

Keuntungan Penggunaan Kalkulator

Daripada takut akan bahaya yang mungkin timbul dari penggunaan kalkulator, penting untuk dipahami bagaimana kalkulator berperan dalam mempelajari matematika. Dalam bagian ini difokuskan pada kalkulator sederhana. Pembahasan tentang kalkulator untuk membuat grafik akan menyusul.

Kalkulator Dapat Digunakan untuk Mengembangkan Konsep

Kalkulator bisa berarti lebih dari sekedar alat untuk menghitu­ng. Kalkulator juga dapat digunakan secara efektif untuk mengembangkan konsep. Adding It Up: Helping Children Learn Mathematics (NRC, 2001) memuat beberapa penelitian jangka panjang yang telah menunjukkan bahwa siswa kelas 4-6 yang menggunakan kalkulator meningkat pemahaman konsepnya.

Kalkulator dapat digunakan untuk Drill

Kalkulator adalah alat yang sangat baik untuk drill yang tidak merlukan komputer atau piranti lunak. Kalkulator TI-10 dan TI-15 sekarang mempunyai penyelesaian soal yang sudah terprogram yang memungkinkan siswa untuk dapat belajar fakta-fakta perhitungan, mengembangkan daftar fakta yang terkait, dan menguji kesamaan atau ketidaksamaan ekspresi aritmetika pada kedua sisi dari simbol hubungannya.

Sebuah kelas dapat dibagi dengan satu bagian meng­nakan kalkulator dan bagian lainnya menggunakan penghitungan langsung. Untuk 3000 + 1765, kelompok yang menghitung langsung selalu menang. Kelompok tersebut juga memenangkan perhitungan fakta-fakta sederhana dan berbagai macam soal yang dapat dihitung secara mental oleh siswa. Tentu saja, banyak sekali perhitungan, seperti 537 x 32, dimana mereka yang menggunakan kalkulator akan menang. Contoh sederhana ini tidak hanya menunjukkan latihan perhitungan mental, tetapi juga menunjukkan kepada siswa bahwa kalkulator tidak selalu tepat untuk digunakan. Hasil penelitian telah menunjukkan bahwa untuk pelajar dengan kemampuan rata-rata, penggunaan kalkulator meningkatkan penguasaan keterampilan-keterampilan dasar (NRC, 2001).

Kalkulator Meningkatkan Pemecahan Soal

Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa penggunaan kalkulator memperbaiki kemampuan pemecahan soal dari pelajar pada segala tingkatan untuk semua kelas (NRC, 2001). Mekanisme perhitungan kadang dapat memecah perhatian siswa dari problem yang mereka kerjakan. SambiI memahami arti dari operasi, siswa harus diperkenalkan dengan soal nyata dengan bilangan-bilangan yang realistis. Bilangannya mungkin di atas kemampuan mereka untuk menghitung, tetapi kalku­lator membuat soal nyata ini dapat diselesaikan.

Kalkulator Menghemat Waktu

Perhitungan dengan tangan akan memakan waktu, terutama untuk siswa usia dini yang belum mengembangkan pengua­saan teknik-teknik perhitungan. Mengapa waktu harus dihabiskan oleh siswa untuk menjumlahkan bilangan-bilan­gan untuk mencari keIiling dari sebuah poIigon? Mengapa menghitung rata-rata, mencari persentase, mengubah bentuk pecahan ke bentuk desimal, atau memecahkan beberapa soal dengan metode pensil dan kertas ketika kemampuan berhitung bukan merupakan tujuan dari pelajaran?

Kalkulator Banyak Digunakan di Kehidupan Sehari-hari

Sekarang ini, hampir setiap orang menggunakan kalkulator dalam kehidupannya untuk melakukan perhitungan kecuali anak-anak sekolah. Siswa harus diajarkan bagaimana untuk menggunakan kalkulator, sebagai alat yang efektif yang mudah ditemukan, dan juga belajar untuk menguji kebenaran dengan kalkulator apabila diperIukan. Banyak orang dewasa tidak mempelajari bagaimana untuk menggunakan sifat-sifat otomatis dari kalkulator dan tidak dilatih mengenaIi dari kesalahan besar yang dapat ditimbulkan oleh penggunaan kalkulator. Penggunaan kalkulator secara efektif adalah sebuah keterampilan yang penting. Ketarampilan ini paling baik dipelajari dengan cara menggunakan kalkulator secara teratur dan penuh arti.